Kewajiban lancar atau jangka pendek merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aktiva lancar atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Pada praktiknya, kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh temponya, bukan pada nilai sekarangnya, karena pendeknya waktu penyelesaian utang. Terdapat 2 jenis kewajiban lancar.
Jenis pertama timbul dari aktivitas operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue), uang muka, utang usaha dan akrual beban operasi lainnya. Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek dan bagian utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun. Perusahaan menunjukkan kemampuan pendapatan kembali jangka panjang dengan cara: (1) telah menerbitkan efek utang jangka panjang atau efek ekuitas untuk menggantikan kewajiban jangka pendek setelah tanggal neraca namun sebelum diumumkan, atau (2) telah melakukan kesepakatan dengan sumber pendanaan yang menyetujui pendanaan kembali utang jangka pendek saat jatuh tempo.
Lesepakatan pendanaan yang dapat dibatalkan karena perlanggaran persyaratan yang dapat dievaluasi secara berbeda oleh pihak yang bersepakat (seperti “perubahan material yang bertolak belakang” atau “kegagalan untuk mempertahankan operasi yang memuaskan”) tidak memenuhi kondisi ini. Kewajiban tak lancar atau jangka panjang merupakan kewajiban yang tidak jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau 1 siklus operasi, mana yang lebih panjang. Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang dan wesel bayar.
Berikut yang termasuk aktivitas akuntansi dalam membuat laporan keuangan, kecuali. Pengindentifikasi c. Demikianlah Contoh Laporan Keuangan dengan Excel 2013 dari Excelku.com. Semoga contoh laporan keuangan sederhana dengan Excel ini dengan segala keunikannya dapat memberikan gambaran dan inspirasi bagi Anda yang sedang mencari contoh atau cara membuat laporan keuangan dengan Excel. Bila ada hal yang kurang jelas tentang cara penggunaannya jangan ragu untuk menanyakannya.
Obligasi merupakan bentuk kewajiban tak lancar yang umum. Nilai nominal obligasi bersama tingkat kuponnya menentukan bunga tunai yang dibayarkan atas obligasi tersebut. Kewajiban yang umum lainnya adalah komitmen pembelian. Komitmen seperti ini memerlukan pengungkapan jika kewajiban pembelian tanpa syarat ini menyediakan pendanaan bagi untuk pemasok dan tidak diakui dalam neraca pembeli. Kewajiban merupakan klaim terhadap perusahaan sehingga kita memerlukan keyakinan bahwa perusahaan mencatatnya.
Pencatatan ini meliputi pengungkapan jumlah dan tanggal jatuh tempo, termasuk kondisi, halangan, dan batasan yang diberlakukan pada perusahaan. Auditor merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Sumber keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda (double-entry accounting) yang mensyaratkan adanya penyeimbang antara perolehan aktiva, sumber daya atau beban dengan atau pembebanan sumber daya. Namun demikian, tidak terdapat keharusan perjurnalan untuk sebagian besar komitmen dan kewajiban kontijen.
Dalam kasus ini, analisis kita sering kali harus didasarkan pada catatan atas laporan keuangan dan pada komentar manajemen dalam laporan tahunan, serta dokumen-dokumen terkait. Walaupun standar akuntansi memperbolehkan metode alternatif untuk mencerminkan perbedaan ekonomi yang mendasari transaksi sewa guna usaha, pilihan ini sangat sering disalahgunakan oleh lessee yang menstrukturkan kontrak sewa guna usaha sehingga mereka dapat menggunakan metode operating lease. Praktik ini mengurangi manfaat laporan keuangan. Insentif bagi lessee untuk menstrukturkan sewa guna usaha sebaai operating lease terkait dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Dampak pada laporan keuangan ini adalah sebagai berikut. Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan tidak menyajikan pendanaan sewa guna usaha dalam neraca.
Selain menyembunyikan kewajiban dari neraca, hal tersebut juga menaikkan rasio solvabilitas (seperti debt to equity) yang sering digunakan dalam analisis kredit. Operating lease menyajikan aktiva lebih rendah dari seharusnya. Hal ini dapat meningkatkan rasio tingkat pengembalian investasi, terutama return on total assets. Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capital lease. Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dalam neraca. Hal tersebut menigkatkan rasio lancar dan pengukuran likuiditas lainnya. Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa.
Program pensiun (pensiun plan) merupakan janji pemberi kerja untuk menyediakan imbalan pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut melibatkan 3 pihak yaitu pemberi kerja, yang memberikan kontribusi pada program pensiun, pekerja menerima imbalan dan dana pensiun. Program pensiun imbalan pasti (defined benefit) menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Program pensiun imbalan pasti (defined contribution) menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada program pensiun. Imbalan karyawan pascapensiun lainnya (other posretirement employee benefits/OPEB) merupakan imbalan yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pensiunan dan anggota keluarganya. Ciri-ciri dasar akuntansi pensiun OPEB, meliputi: pelaporan biaya bersih, pengakuan yang ditunda, dan saling hapus.
Kewajiban pemberi kerja dalam SFAS 106 disebut akumulasi kewajiban imbalan pascapensiun. Biaya OPEB yang dilaporkan meliputi komponen-komponen: biaya jasa, biaya bunga, amortisasi keuntungan dan kerugian bersih, amortisasi biaya jasa lalu, amortisasi kewajiban transisi, dan pengembalian yang diharapkan atas aktiva program. Pelaporan Saham Modal, meliputi penjelasan atas perubahan jumlah lembar modal yang diungkapkan dalam laporan keuangan atau catatan terkait. Modal Kontribusi, merupakan total pendanaan yang diterima dari pemegang saham sebagai pembayaran saham modal. Saham diperoleh kembali (treasury stock atau buyback) merupakan saham perusahaan yang dibeli kembali setelah sebelumnya diterbitkan dan dibayar penuh.msaham diperoleh kembali umumnya dicatat pada harga perolehan dengan metode penyajian yang umum adalah mengurangkan biaya saham diperoleh kembali dari total ekuitas pemegang saham.
Dividen tunai (cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham. Dividen ini merupakan jenis dividen yang paling umum dan saat didistribusikan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Dividen saham (stock dividend) adalah distribusi saham perusahaan itu sendiri kerpada pemegang saham secara proporsional. Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen. Akuntansi bagi dividen saham kecil (small stock dividend) atau dividen saham sederhana (ordinary dividend), umumnya lebih kecil dari 20% sampai 25% saham beredar, mensyaratkan penilaian dividen saham pada nilai pasar pada tanggal pengumuman. Apropriasi laba ditahan (appropriations of retained earnings) merupakan reklasifikasi laba ditahan untuk tujuan tertentu. Apropriasi laba ditahan (kadang kala disebut cadangan) merupakan pengakuan bahwa perusahaan tidak berniat untuk mendistribusikannya sebagai dividen, melainkan mencadangkannya untuk tuntutan hukum, perluasan pabrik, asuransi diri sendiri (self-insurance), dan kontijensi bisnis lainnya.
Apropriasi juga tidak membebaskan laporan keuangan dari beban potensial. Apropriasi direklasifikasi kembalu sebagai laba ditahan bila tujuannya telah tercapai.